Putu Wijaya lahir pada tangggal 11 April 1944 di Tabanan
(Bali) dan bekerja sebagai wartawan. Ia
sudah menulis kurang lebih 30 novel, 40 naskah drama, sekitar seribu cerpen,
ratusan esei, artikel lepas, dan kritik drama. Sebagai dramawan, ia memimpin
Teater Mandiri sejak 1971, dan telah mementaskan puluhan lakon di dalam maupun
di luar negeri.Contoh karya-karyanya yang banyak diperbincangkan yaitu
Telegram, Pabrik, Stasiun, Keok, Sobat, Tak cukup sedih, Ratu, Edan, Bila Malam
Bertambah Malam, Aduh, Perang, Ms Novelet, dan nyali.
2. Iwan
Simatupang
Iwan Simatupang lahir pada tanggal 18 Januari 1928 di
Sibolga (Sumatra Utara). Beliau menempuh pendidikan di berbagai perguruan
tinggi, tidak satu pun yang tamat, dengan
bidang ilmu kedokteran (Surabaya), belajar antropologi dan filsafat di
Leiden dan Paris. Beliau pernah menjadi Guru, wartawan dan pengarang, yang
hasil karyanya kebanyakan merupakan karya sastra absurd, irrasional dan
filosofis. Beliau telah mengarang semua
genre sastra: Cerpen, Novel, Puisi, Drama, Esei dan kritik sastra. Beliau wafat
pada tanggal 4 Agustus 1970 di Jakarta. Contoh karyanya yaitu Merahnya Merah
(1977), Kering (1972), Ziarah (1976), Koong, kisah tentang seekorperkutut
(1975), Tunggu Aku dipojok Jalan Itu, Jang Tak Terpadamkan (Cerpen 1965),
Perang di Taman (Drama 1966), Tegak Lurus dengan Langit (Antologi Cerpen 1982)
dan Monolog Simpang Jalan.
3. Linus Suryadi
A.G
Linus Suryadi dalam puisi-puisinya dimuat idiom jawa. Ia
juga mampu menciptakan kuatrin yang pekat. Di samping itu terdapat unsur budaya
jawa, bahasa yang prosais, tidak dikenalnya kata atau istilah tabu. Contoh
karyanya yaitu Pengakuan pariyem (Novel 1988), Syair-syai dari Yogya (Sajak
1978), Langit Kelabu (Sajak 1976), dan maria dari magdala.
4. Korrie Rayun
Rampan
Lahir pada tanggal 17 Agustus 1953 di Samarinda. Beliau
merupakan seorang sarjana yang bekerja sebagai wartawan. Beliau dalam karya
sastranya mengungkapkan tradisi Kalimantan. Contoh karyanya yaitu: Upacara
(Novel 1978), putih! putih/putih! (1975), Sawan (Puisi 1978), Api Awan Asap
(Novel, 1976), lingkaran kabut, perawan dan Danau liaq(2002).
5. Remi Silado
Remi Silado banyak menciptakan mbeling atau puisi lugu.
Puisi ini mengungkapkan hidup sosial
kota-kota besar yang sering menampilkan sikap yang skeptis, pesimis, anarkhis
dan individualis. Puisi mbling adalah puisi yang secara blak-blakan, lugu tanpa
menghiraukan diksi tradisional. Contoh karya yaitu: Gali Lobang Gila Lobang
(Roman) dan Belajar Menghargai Hak Asasi Kawan (Sajak).
6. Kuntowijoyo
Kuntowijaya lahir pada tanggal 8 September 1943 di
Yogyakarta. Beliau merupakan Dr. Sastra yang berprofesi sebagai dosen U niversitas Gajah Mada, pengarang dan
sejarawan. Contoh karya yaitu: Suluk awang-uwung (Sajak 1975), pasar (Novel,
1972), Kotbah di atas Bukit (1976), Isaraf (1976), Keta api yang Berangkat Pagi
hari (1966), Impian Amerika (1997), dan Daun Makrifat (Cerpen).
7. Budi Darma
Budi darma merupakan Dr. Sastra yang pernah menjadi rektor
IKIP di Surabaya. Beliau adalah sorang sastrawan kontemporer yang melakukan
pembaharuan dalam karya sastranya. Contoh karyanya yaitu: Rafilus, Olenka
(Novel, 1983), Orang-orang Bloomington (Antologi cerpen 1980), dan Kritikus
Adinan (Cerpen, 1974).
8. Sutardji
Calzoum Bachri
Sutardji penyair kelahiran Rengat (Riau) tanggal 24 Juni
1941, dari suku bangsa Melayu. Pendidikan SD sampai SMA ditamatkan di Tanjung
Pinang (Kepri) dan selanjutnya melanjutkan ke jurusan Administrasi Negara
Fakultas Sosial Politik Universitas Pajajaran Bandung, sampai tingkat II (Program Doktoral/lama). Oleh karena
tingginya minat dan intensitasnya kepada sastra, khususnya puisi, ia berhenti
kuliah. Beliau mengarang puisi, cerpen, esei dan kritik sastra. Dia termasuk
salah satu pembaca puisi terbaik indonesia sampai saat ini dan telah membacakan
puisinya di Rotterdam International Poetry Reading (Belanda) tahun 1975. Pada
tanggal 26 Januari 1976, Sutardji mengumumkan dirinya secara lisan dalam sebuah
acara sastra di Taman Ismail Marzuki menjadi Presiden Penyair I ndonesia. Karya sastra beliau
berangkat dari tradisi mantera (Melayu). Contoh karyanya yaitu: “O”
(Sajak-sajak 1973), Amuk (1977), Hujan Menulis Ayam (2001), O Amuk Kapak
(1981), Kredo puisi, Jadi, Batu, Shanghai, Pot, Idul Fitri dan Winka Sihka.
9. Ibrahim Sattah
Ibrahim lahir di Tarempa pada tahun 1945. Beliau menamatkan
SMA dan bekerja menjadi Polisi Militer, Pendiri Bumi Pustaka dan dramawan.
Beliau selain mengambil efek puitik mantera, juga mengambil permainan
kanak-kanak, lagu-lagu dan cerita rakyat Melayu Riau sebagai sumber pengucapan
puitiknya. Mantera itu bukan lagi mantera tradisional untuk menyihir dan orang
sakit, melainkan mantera modern yang menyarankan yang baru dengan cara
tersendiri. Beliau wafat tanggal 17 Januari 1987. Contoh karyanya yaitu: Dandandid
(1975), Ibrahim (1980), Hai Ti (1981), Duka dan Wawa.
10. Abdul Hadi Widi
Muthari
Abdul Hadi lahir di Sumenep tahun 1945. Beliau adalah
seorang Dr. Sastra di Universitas Sains Malaysia (1999). Beliau seorang lirikus
dengan kedalaman sikap religiusnya yang intens selalu tercermin pada banyaknya
puisinya. Beliau berpendapat aku dan alam tidak lain adalah ayat-ayat Tuhan
yang perlu diakrabi untuk melahirkan tindakan-tindakan kreatif. Melihat dan
merasakan suasana lirik yang kental dalam puisi Abdul Hadi, W.M. Latunan pesona
puisi Abdul Hadi W.M lain pula dengan getaran yang bergelora pada puisi-puisi
Sutardji. Kalau Sutardji tampak liar dan gelisah dalam menggapai Tuhan, maka
Abdul Hadi W.M, terasa memencarkan pesona langit. Contoh karyanya yaitu: Riwayat
(1967), Laut Belum Pasang (1971), Potret Panjang seorang Pengunjung Pantai
sanur (kumpulan sajak 1967-1971), Cermin ( sajak 1972-1975), Meditasi ( sajak
1971-1975) dan Tergantung Pada Angin ( kumpulan sajak, 1975-1976).
11. Arifin C.Noer
Arifin adalah seorang sastrawan kontemporer yang melakukan
pembaharuan dalam karya sastranya. Arifin merupakan sastrawan yang menciptakan
karya sastra dari kehidupan manusia. Contoh karya yaitu: Beberapa puisi dalam
Horison (1966-1967), Sepasang Pengantin (Drama, 1968), Kapai-kapai (Sandiwara,
1970) dan Kasir Kita (1972).
12. Danarto
Danarto lahir pada
tanggal 27 Juni 1940 di Sragen. Dalam karyanya beliau kembali ke akar tradisi
atau kembali ke sumber ialah suasana
purbawi ke dalam puisi-puisi tanpa kehilangan kemodeman. Beliau berurusan
dengan kata-kata dan bagaimana menuangkan pengalaman batin dan rasa untuk
menemukan darah sekaligus daging dalam puisi. Beliau menggunakann tokoh-tokoh
yang abiotik dan hewan dapat berbicara dan perilaku seperti manusia. Contoh
karyanya yaitu: godlob (Cerpen, 1974), Adam Makrifat (Cerpen, 1982), Berhala
(Cerpen, 1987), Argagendon, Rintrik dan
Kecubung Pengasihan.
13. Darmanto Jatman
Darmanto lahir di Jakarta pada tahun 1942. Beliau terkenal
dengan puisi-puisinya yang terdiri dari
campur baur berbagai macam bahasa yang dipadukan dengan kata seru yang
menghentak dan lembut menggambarkan kesemrawutan kebahasaan masyarakat modern,
ia lebih mbling dari Remi Silado. Ia lebih memiliki kesungguhan mengugat,
mencemooh, menyelesaikan sesuatu. Contoh karyanya yaitu: Bngsat (1974), Sang
Darmanto (Sajak).
14. Ediruslan Pe
Amariza
Ediruslan lahir pada tanggal 17 Agustus 1947 di Bagan
siapi-api. Beliau adalah seorang pengarang, Ketua Dewan Kesenian Pekanbaru,
dosen, wartawan dan anggota DPRD Riau. Beliau meninggal bulan Mei 2000 di
Jakarta. Contoh karyanya yaitu: Vagaban, Pekanbaru (Puisi, 1975), Surat-suratku
kepada GN (Puisi 1983), Bukit Kawan (Antologi puisi, 1985), Di Bawah Mentari
(Novel, 1981), Jakarta, Dimanakah sri (1982), Taman (Novel, 1983), Jembatan/
kekasih Sampai Jauh, Nakhoda (Novel), Ke Langit (1993), Panggil Aku Sakai
(Novel, 1987), Kayah, Umi Kalsum (Drama), Renungkan Markasan (Cerpen, 1997) dan
Dikalahkan Sang Sapurba (Novel, 1999).
15. Eko Budianta, C.A
Eko budianta merupakan sastrawan yang melakukan suatu
perubahan dalam karya sastranya. Beliau adalah seorang yang selalu membedakan
karya sastranya dengan sastrawan zaman dahulu.
Contoh karya yaitu: Ada (buku puisi, 1976), Bel, 28 puisi (1977), Real
(Puisi, 1977) dan Puisi ASEAN (1978).
16. Emha Ainun Najib
Emha Ainun Najib adalah penyair religius yang sezaman dengan
Sutardji. Ia sangat peka terhadap permasalahan sosial. Ia berpendapat bahwa
puisi akan mampu merangsang untuk menguak berbagai jalan ke cakrawala. Ia bisa
menerima yang kontemplatif tetapi yang aktif. Hal itu dimasukkannya puisi boleh
ke luar rumah tetapi tetap membawa nurani bilik sunyinya, seperti juga puisi
kamar yang sunyi dapat menangkap alam dan udara di luar jendela. Bagi Emha,
puisi itu semacam barang mainan ia tidak begitu sering akan tetapi ia menjadi
penting dan utama bila mampu menawarkan suatu dunia dalam. Dunia dalam ini adalah sekaligus dari
luar yang tidak terbatas. Contoh karyanya
yaitu: Sajak-sajak Sepanjang Jalan (1978), 99 Untuk Tuhanku (1978), Seribu
Masjid Satu Jumlahnya (1990) dan Nocturno.
17. Rachmad Djoko
Pradopo
Rachmad merupakan pakar bahasa Indonesia dan penyair puisi
Indonesia. Rachmad membuat ciri-ciri puisi kontemporer Indonesia. Contoh
karyanya yaitu: Matahari Pagi di Tanah Air (puisi,1967), Sajak-sajak (1975) dan
Matahari Di tengah Hutan (1994).
18. Sapardi Djoko
Damono
Sapardi sebagai penyair imajis karena susunan kata didalam
puisinya mampu menghadirkan suasana yang sarat dengan citra lihatan,M.S. Di
dalam puisi Sapardi ini susunan katanya mempunyai daya kejut yang spesifik
karena ia melukiskan yang terdiri dari citra-citra lihatan yang banyak dari
benda mati namun menjadi hidup setelah diberi nyawa oleh Sapardi. Jika kita
pernah membaca fabel dengan binatang tiang listrik, hujan, kabut bisa berbicara
seperti manusia. Contoh karyanya yaitu: Akuarium (Sajak, 1974), Mata Pisau
(sajak, 1974), Dukamu A(sajak, 1975), Lirik Parsi Klasik (1977), Arloji
(Antologi puisi, 1999) dan Pus Puisi Cat Air untuk Rizki.
19. Umar kayam
Umar Kayam lahir tanggal 30 April 1932 di Ngawi. Beliau
adalah seorang Dr.Sastra, dosen Universitas Gajah Mada dan pengarang. Beliau
wafat bulan Desember 2002 di Jakarta.
Contoh karyanya yaitu: Seribu Kunang-kunang di manhattan
(Cerpen 1972), Sri Su Marah dan Bawak (1975 ), Para Priyayi (Novel 1995), Jalan
Menikung (2000), Istriku, Madame Schlitz dan Sang Raksasa.
20. Taufik Ikram
Jamil
Taufik Ikram Jamil lahir pada tanggal 19 September 1963 di
Teluk Belitung. Beliau adalah seorang sarjana FKIP UNRI, wartawan dan
pengusaha. Beliau juga banyak membuat karya sastra khususnya cerpen. Contoh
karyanya yaitu: Tersebab Haku Melayu (puisi, 1995), Sandiwara Hang Tuah
(cerpen, 1996), Membaca Hang Jebat (1998), Hempasan gelombang (1999).
21. Yudhistira ANM
Massardi
Yudhistira ANM Massardi lebih mbeling lagi dari Remi Silado
dsan Darmanto Jatman. H.B. Jassin berpendapat bahwa puisi-puisinya memberikan
kesan yang dibuat oleh anak-anak yang tak berdosa lagi. Contoh karyanya yaitu:
Arjuna Mencari Cinta (1977), Ding Dong (1978), Sajak Sikat Gigi (1978), Biarin, Sajak Dolanan
Anak-anak.
22. Darman Moenir
Darman Moenir lahir pada tanggal 27 Juli 1952 di
Batusangkar. Beliau seorang Sarjana Bahasa Inggris UBH Padang. Contoh karyanya
yaitu: Bako (1980), Kenapa Hari Panas Sekali (puisi,1973), Gumam (1976), Kabut,
Batu, Kampung Kecil (Cerita Bersambung di SK Haluan).
23. Idrus Tintin
Idrus Tintin lahir pada tanggal 10 Oktober 1932 di Rengat.
Beliau tamatan SMA, Buruh, pengarang, wartawan, guru, Ketua Dewan Kesenian
Riau. Contoh karyanya yaitu: Luput (1986), Burung Waktu (1990), Nyanyian di
Lautan Tarian di tengah Hutan (1996).
24. Hasan Junus
Hasan Junus lahir pada tahun 1942 di P. Penyengat.
Beliau tamatan ABA Bandung, Guru,
kolumnis dan pengarang. Contoh karyanya yaitu: Burung Tiung Srigading (1978),
Pelangi Pagi dan Sejumlah Cerita Lain (Cerpen, 1999).
25. Aspar
Aspar (Andi Sopyan Paturisi) lahir pada tanggal 19 April
1943 di Bulukumba. Beliau meruapakan sastrawan kontemporer yang bergelut dalam
karya sastra novel. Contoh karyanya yaitu: Arus (Novel, 1976), Pulau (Novel,
1976), Sajak-sajak dari Makassar.
26. F. Rahardi
F. Rahardi dengan kumpulan puisinya menampilkan
kenakalan-kenakalan dengan humor-humor yang tinggi dan kadang-kadang konyol
tetapi segar. Beliau merupakan sastrawan kontemporer yang banyak membuat karya
sastra marginal. Beliau adalah sastrawan
yang pertama memciptakan karya sastra marginal di Indonesia. Contoh karyanya
yaitu: Silsilah Garong.
27. Afrizal Malna
Afrizal sejak 1983 puisi-puisinya diperhatikan karena imaji
simboliknya yang memukau. Ia juga memerhatikan pemilihan kata yang
kadang-kadang menggebu-gebu. Puisi-puisi beliau di dalam kumpulan Abad yang
Berlari, kebanyakan tidak berdasarkan otak, tetapi berdasarkan roh kata-kata
yang liar dan berdarah. Contoh karyanya yaitu: Gelora Burung
28. Y.B Mangunwijaya
Mangunwijaya banyak mengarang novel-novel sejarah. Beliau
telah menghayati akar-akar tradisi jawa. Beliau berasal dari suku Jawa. Karya
sastra yang ditulis beliau mengacu pada naskah kuno atau melalui
penelitian-penelitian dan mempunyai muatan sejarah yang kuat. Contoh karyanya
yaitu: Ikan-ikan Hiyu, Idohoma (1983), Roro Mendut (1981), Genduk Duku (1986),
Setadewa dan Lusi Lindri (1987).
29. N.H. Dini
N.H. Dini dalam karya sastranya memiliki nilai yang
universal dan tema yang dikemukakan adalah problem manusia pada umumnya. Beliau
adalah sastrawan yang berwawasan budaya internasional yang mempelajari berbagai
macam problem kehidupan sosial dalam masyarakat dunia. Karya sastra beliau
banyak yang berbentuk novel kontemporer Indonesia. Contoh karyanya yaitu: Sri.
30. Pramudya Ananta
Toer
Pramudya Ananta toer
adalah seorang sastrawan yang dalam karya sastranya mengangkat tema
tentang kehidupan manusia sehari-hari. Beliau adalah seorang novelis sastra kontemporer.
Contoh karyanya yaitu: Bumi Manusia (1980).
31. Ngarto Februana
Ngarto Februana seorang sastrawan kontemporer yang
menggeluti karya sastra khususnya novel Indonesia kontemporer. Beliau merupakan
sastrawan yang karya sastra banyak berbentuk novel. Contoh karyanya yaitu:
Menolak untuk Pulang (2000).
32. Sides Sudyarto
Sides Sudyarto yaitu seorang sastrawan kontemporer yang
melakukan pembaharuan dengan memakai kata-kata supra, kata-kata konvensional
yang dijungkirbalikkan dan belum dikenal masyarakat umum. Contoh karyanya
yaitu: Gerisa.
sepertinya mas harus belajar sama kamu deh, haha...
makasih buat saran sarannya :)
kunjung balik yah
makasi atas infirasinya, semoga tambah berkah ilmunya
terima kasih , sangat membantu^^